Fakta Menarik Budaya Kerja Jepang yang Wajib Anda Tahu!

January 4, 2025
Penulis : Aldo S.
Editor: Andrian E.
#Budaya Jepang
#Komunikasi
Foto: Menyatukan kekuatan dengan tangan (unsplash.com/@curatedlifestyle)

Meskipun termasuk ke dalam negara Asia, Jepang memiliki pendekatan tersendiri dalam hal budaya kerja di dalam organisasinya.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya, seperti faktor sosial, sejarah serta nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak dahulu.

Artikel ini akan membahas tentang beberapa poin penting yang ada dalam  budaya kerja Jepang secara lebih mendalam.

Mengedepankan Hubungan Yang Harmonis 

Budaya kerja di Jepang cenderung kolektif dan menekankan nilai keharmonisan dalam setiap hubungan dengan rekan kerja.

Nilai ini tercermin dalam konsep horenso (houkoku, renraku, soudan) yang menjadi landasan orang Jepang dalam berkoordinasi dengan rekan kerja.

Sebagai contoh, bila terjadi suatu hal yang tidak biasa dalam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang Jepang, pekerja jepang tidak akan dengan seenaknya sendiri mengambil keputusan secara sendiri, melainkan mempunyai kecenderungan untuk berhenti melakukan kegiatannya, melaporkan keadaannya kepada rekan kerja yang lebih senior dan berdiskusi untuk mengambil keputusan.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan solusi praktis dan menghindari resiko yang lebih besar.

Struktur dan Hierarki

Jepang dapat digolongkan sebagai negara maju, meskipun demikian di dalam dunia pekerjaan, sistem manajemen yang dianut banyak perusahaan di Jepang masih banyak yang masih mencerminkan nilai-nilai era feodal. 

Dimana hubungan antara atasan dan bawahan masih terikat pada hierarki yang ketat.

Sebagai contoh, ketika seorang atasan memberikan perintah yang sudah dipertimbangkan dengan matang, pendapat atau saran yang disampaikan bawahan tanpa memperhatikan pemilihan kata yang tepat dapat dianggap sebagai tindakan tidak sopan (shitsurei). 

Meskipun ada beberapa perusahaan yang tidak lagi memegang nilai-nilai ini, terutama perusahaan dengan banyak karyawan muda, jumlah perusahaan semacam ini masih relatif sedikit.

Kehadiran Sebagai Simbol Loyalitas 

Atasan orang Jepang punya kecenderungan lebih menyukai bawahan yang memiliki motivasi dan semangat yang tinggi ketika melakukan sebuah pekerjaan.

Dimana hal ini sering kali tercerminkan dalam tingkat kehadiran seorang bawahan.

Dengan kehadiran lebih lama dalam pekerjaan, seorang bawahan menjadi terlihat memiliki motivasi lebih, selalu semangat dan bekerja keras di mata atasan, dan hal ini pun secara tidak langsung telah menjadi norma dalam  masyarakat Jepang secara luas. 

Pendekatan Yang Ketat Terhadap Waktu

Di Jepang, sebagai salah satu cara dalam menjaga harmoni dan menunjukkan komitmen dalam pekerjaan, waktu dilihat sebagai sesuatu yang tidak dapat dibantah, dan diperlakukan dengan sangat baik.

Bahkan, yang paling ekstrim, karena suatu keterlambatan tanpa pemberitahuan beberapa belas menit sebelumnya, hubungan suatu pekerjaan dapat berakhir pada saat itu juga. 

Dari tampak luar, Jepang terlihat memiliki budaya kerja yang keras, meskipun demikian, budaya-budaya yang terlihat keras tersebut mencerminkan nilai-nilai inti dari dunia kerja yang dianut oleh banyak perusahaan di Jepang, yaitu nilai-nilai yang menjaga harmonisasi, hubungan antara struktur dan hirarki, loyalitas dan waktu.

Berlangganan

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.